Thursday, March 3, 2016

Trading, Mengetahui Bottom Dari Harga Saham

Trading saham - Eka Santosa - Salah satu kunci keberhasilan dalam sebuah trading adalah benar benar mengetahui kapan harus membeli dan kapan harus menjual. Hal tersebut sangat besar pengaruhnya terhadap pertumbuhan portofolio. Karena dengan mengetahui benar benar kapan membeli dan menjual maka akan sangat besar juga pengaruhnya terhadapa pengurangan resiko atas modal yang kita miliki. Seorang trader yang hanya mengandalakan rekomendasi untuk membeli sebuah saham tanpa tahu mengapa membeli saham tersebut saya ibaratkan seperti membeli kucing dalam karung. Tidak melihat barang apa sebenarnya yang dibeli juka barang yang dibeli benar apakah barang tersebut memiliki cacat atau tidak. Seorang trader sejati tidak akan melakukan hal tersebut.

Trading sendiri memiliki banyak metode tidak semua metode cocok diterapkan kepada trader. Seperti pernah saya tuliskan dalam filoshofi trading, Misalnya saja seorang pemburu yang ahli menggunakan senapan tidak akan bisa berburu dengan baik jika diberi senjata pisau, atau pemburu yang mahir berburu dengan jebakan juga tidak akan behrasil maksimal jika diberi senjata panah. Begitu juga trader dengan gaya tradingnya masing masing. Contoh ada trader yang menggunakan metode buy on break, buy on support dan berbagai macam tehnik lainnya. Untuk saya sendiri saya lebih senang trading menggunakan tehnik buy on bottom. Alasanya karena saya membelisaham diposisi bottom tentu akan dapat mengurangi resiko lose dan memperbesar peluang profit.

Cara Mengetahui Bottom Harga Saham


Disini saya hanya akan memberikan penjelasan tulisan saja tidak akan ada gambar silahkan telaah dan pelajari sendiri. Untuk mengetahui harga terendah dari saham yang harganya sedang jatuh saya menggunakan technikal indikator volume transaksi. Indikato yang satu ini menurut saya tidak pernah berbohong kepada trader. Berbeda dengan indikator lain seperti support resisstant, fibonaci, break out break down semua itu bisa di akali asal punya banyak uang dan punya jumlah besar satu jenis saham. Untuk volume selalu akan menunjukkan aslinya siapa yang sedang membeli dan siapa yang sedang menjual.

Bottom sebuah saham akan terlihat saat harga jatuh dalam muncul volume pembelian besar namun harga tidak naik yang, namun yang menunjukan indikasi naik adalah chart MACD. Alasanya harga tidak naik walaupun volume pembelian besar adalah karena big fund tentu tidak mau membeli barang diharga mahal. Untuk mengetahui bottom sebuah saham dengan metode memperhatikan volume tidak hanya butuh waktu satu atau dua hari saja namun kadang butuh beberapa minggu. Karena ini adalah waktu akumulasi seorang bandar. Harga saham saat akumulsi bandar atau bottom masih cendrung turun tetapi terbatas. Diposisi ini trader lebih banyak ketakutan karena sering indikator support resistan mendunjukkan sudah break down. Namun sebenarnya inilah bottom harga sebuah saham seperti yang saya tuliskan tanggal 2 maret 2016 saham MDLN yang akirnya naik pada tanggal 4 maret 2016. Mungkin itu kebetulan saja, silahkan Anda nilai sendiri.

Metode ini adalah metode yang paling berhasil saya kembangkan setelah lebih dari tiga tahun trading saham. (trading saham)

No comments:

Post a Comment